Tutorial Autocad

Jumpa lagi dengan saya, kali saya akan menyampaikan tutorial Membuat meja jati 3D dengan menggunakan Auto CAD 2007. Baik tanpa menunggu lama lagi, langsung kita ke tutorialnya.
Berikut hasil project yang akan kita buat

Langkah 1

Kita harus  membuat objek Box. Klik Box, dengan nilai X = 60, Y= 28, Z= 2 seperti pada gambar berikut.

Langkah 2

Kita tumpulkan sudut tepi objek Box tersebut dengan menggunakan Fillet seperti padagambar berikut.


Langkah 3
Kita copy bagian atas untuk membuat objek kaca.
Caranya : Klik menu Modify> Solid Editing>Copy Edges seperti gambar di bawah ini.

Klik bagian atas objek yang ingin kita Copy.

Offset dengan nilai 1 ke dalam sebagi objek kaca seperti gambar di bawah ini.


Langkah 4

Kita Move objek kaca tersebut dengan nilai 35>Region>Extrude dengan nilai 0.5.


Langkah 5

Kita fillet sudut meja dengan nilai radius 1>kita Move objek kaca keatas meja, seperti gambar di bawah ini.

Pilih menu Modify>Botom View>Cylinder>Tekan Shift Klik kanan pilih center,seperti pada gambar di bawah ini.

Specify Base Radius or [Diameter] <10.0000> : 12, Specify Height or [2Point/ Axis endpoint] < 2.0000 > : 15, seperti gambar di bawah ini.

Langkah 6

Pilih menu Modify >Back View>Modify>3D Operation>Slice pilih objek Cylinder seperti gambar di bawah ini.


Langkah 7

Klik kanan >pilih titik point P1 dan P2 lalu enter,seperti gambar di bawah ini.

Move objek yang kita Slice dengan nilai 32, seperti gambar di bawah ini.


Langkah 8

Pilih menu Modify> Bottom View>Box>Klik titik point P1>Arahkan Ke titik Point P2 /tidak di kilik,dengan nilai 32> nilai 1.Seperti gambar di bawah ini.

Langkah 9

Klik Menu SE Isometric. Seperti gambar di bawah ini.


Langkah 10

Ketik di Command>RMAT>Create New Material>Select>Jati>Apply Material to Objek.Seperti gambar di bawah ini.


Create new material> Template>glass Clear>Diffus> Apply Material to Objek.Seperti gambar di bawah ini, selamat mencoba!

Hasil Akhir

Read more

International Commercial Terms


Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan dengan pengiriman barang. Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses pengiriman barang, penanggung jawab prosesekspor-impor, penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman.

Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce (ICC), versi terakhir yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai Incoterms 2010. Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan 31 bahasa lain sebagai terjemahan resmi. Dalam Incoterms 2010 hanya ada 11 istilah yang disederhanakan dari 13 istilah Incoterms 2000, yaitu dengan menambahkan 2 istilah baru dan menggantikan 4 istilah lama. Istilah baru dalam Incoterms 2010 yaitu Delivered at Terminal (DAT); dan Delivered at Place (DAP). Sedangkan 4 istilah lama yang digantikan yaitu: Delivered at Frontier (DAF); Delivered Ex Ship (DES); Delivered Ex Quay (DEQ); Delivered Duty Unpaid (DDU).

Pada Incoterms 2010, istilah dibagi dalam 2 kategori berdasar metode pengiriman, yaitu 7 istilah yang berlaku secara umum, dan 4 istilah yang berlaku khusus untuk pengiriman melalui transportasi air.

Tiga belas istilah dalam Incoterms 2000:
-EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual menentukan tempat pengambilan barang.
-FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk mengurus izin ekspor dan meyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang telah ditentukan.
-FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai barang berada di pelabuhan keberangkatan dan siap disamping kapal untuk dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya sampai barang tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat barang diserahkan ke pihak pengangkut.
-CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim.
-DAF (nama tempat): Delivered At Frontier, pihak penjual mengurus izin ekspor dan bertanggung jawab sampai barang tiba di perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
-DES (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan siap untuk dibongkar. izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-DEQ (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Quay, pihak penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan barang telah dibongkar dan disimpan di dermaga. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.
-DDU (nama tempat tujuan): Delivered Duty Unpaid, pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya asuransi dan biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
-DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin impor juga menjadi tanggung jawab pihak penjual.


Contoh penggunaan Incoterms 2000:
FCA Jakarta Incoterms 2000
FOB Liverpool Incoterms 2000
DDU Frankfurt Schmidt GmbH Warehouse 4 Incoterms 2000






Read more

Sistem Pembayaran Ekspor


Sistem Pembayaran Ekspor
Hasil copas dari berbagai sumber ttg Sistem Pembayaran Ekspor
Adapun sisitem pengiriman yang lazim biasanya dengan mengggunakan peti kemas (kontainer), kargo pesawat dan dalam bentuk curah (bulk) dengan menggunakan mother vessel.
Pengiriman dalam bentuk peti kemas untuk komoditas agrobisnis biasanya antara lain, cengkeh, pala, pinang, cokelat, kopra, gambir, dll. Ukuran peti kemas yang digunakan antara lain 20 feet FCL dan 40 feet FCL ( arti dari FCL adalah Full Container Loading artinya bahwa barang yang dikirimkan berisi penuh 1 kontainer). Sedang pengiriman tidak penuh satu kontainer atau LCL (Less Container Loading) biasanya minyak nilam, minyak daun cengkeh ataupun essential oil lainnya yang disatukan dengan komoditas lainnya dari berbagai supplier atau komoditasnya bisa pula komoditas yang biasanya dikirim satu kontainer penuh yang didalamnya dicampur (mix/consolidation) dengan berbagai komoditas dari supplier yang sama ataupun supplier yang berbeda atau dengan kata lain tergantung dari permintaan dan kesepakatan antara pihak supplier (eksportir) dengan pihak pembeli (importir). Adapula beberapa komoditas yang harus dikirmkan dalam kontainer yang diberi pendingin (reffer) seperti buah dan sayuran.
Sedangkan pengiriman dengan menggunakan kargo dalam pesawat adalah komoditas yang benar-benar mendesak (urgent) atau komoditas yang segar seperti sayur dan buah-buahan, biasanya dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
Pengiriman dengan menggunakan mother vessel dalam bentuk curah (bulk) biasanya adalah kopra dengan kapasitas 500 MT s/d 3000 MT sekali angkut, arang tempurung kelapa (shell coconut charcoal) ataupun yang belum menjadi arang (masih dalam bentuk tempurung), minyak kelapa sawit.
Sedangkan sistem pembayaran yang lazim dilakukan dalam transaksi ekspor komoditas agrobisnis adalah sbb:
L/C (Letter of Credit), dimana jenis L/C yang umum digunakan adalah :
Irrevocable L/C at sight, dimana Bank Pembuka L/C menyatakan janji yang tidak dapat ditarik kembali untuk membayar atau mengaksep wesel yang diajukan dengan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat yang tercantum dalam L/C. L/C ini hanya dapat diubah atau dibatalkan hanya dengan persetujuan pihak-pihak yang berkepentingan. L/C ini memberikan jaminan bagi eksportir akan diterimanya pembayaran tapi tetap tergantung kepada perjanjian dengan Bank Eksportir yang bersangkutan.
Transferable L/C, disebut Transferable karena L/C ini dapat dipindahtangankan dari beneficiary asal ke beneficiay lain.L/C ini hanya dapat dipindahtangankan satu kali, dimana beneficiary yang kedua tidak dapat memindahkan kepada benficiary lainnya. Biasanya L/C seperti ini kita dapatkan melalui agent diluar negeri seperti dari Singapore dimana Pihak Singapore mendapatkan L/C dari salah satu pembeli (importir) dan pihak Singapore mengalihkan L/C tersebut kepada eksportir lainnya. Syarat-syarat pengalihan L/C ini haruslah dilakukan sesuai dengan L/C yang pertama, dengan beberapa point yang dapat dirubah antara lain:
Nama dan alamat beneficiary pertama dapat menggantikan nama applicant dari L/C (importir) tersebut.
Nilai L/C dan harga satuan dapat dikurangi dalam L/C untuk yang dialihkan agar mendapatkan keuntungan bagi beneficiary pertama.
Masa berlaku L/C dan jangka waktu pengapalan dapat diperpendek.
Setelah itu beneficiary kedua dapat menyerahkan semua dokumen pengapalan dan dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C kepada advising bank untuk menerima pembayaran, negosiasi atau akseptasi.
Catatan: sebelum pihak pembeli menerbitkan L/C harap pihak penjual menanyakan terlebih dahulu kepada pembeli nama bank yang akan menerbitkan L/C tersebut dan pihak penjual melakukan kordinasi dengan baank eksportir apakah bank importir tersebut qualified atau tidak, hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa aman kepada pihak penjual/eksportir terutama untuk tujuan beberapa negara Asia Selatan dan Afrika.
T/T (Telegraphic Transfer)
Sistem pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pembeli (importir) untuk mempercepat pengiriman barang dan menghindari pajak bank dimana dilakukan dengan cara:
Advance by T/T 30% before shipment and balance 70% by T/T after received copy of documents by faxed. Artinya pihak pembeli akan memberikan uang muka sebesar 30% dengan cara transfer dan sisanya sebesar 70% dibayarkan dengan transfer setelah pihak pembeli menerima copian dokumen yang diminta melalui fax. Hal ini biasanya dilakukan oleh pembeli kepada supplier (eksportir) yang sudah dipercaya. Catatan: untuk sistem pembayaran seperti ini diharapkan pihak eksportir tidak mengirimkan dokumen asli ke alamat pembeli sebelum menerima instruksi atatu bukti pelunasan dari pihak pembeli (importir), karena dengan sistem ini dokumen tidak dikirimkan melalui bank (bank to bank), tetapi langsung ke alamat pembeli. Perlu diingat bahwa fungsi dari dokumen asli ini adalah sebagai alat untuk merelease/menebus barang dipelabuhan negara pembeli.
Gabungan antara T/T dan L/C, misalnya payment made by T/T 30% and 70% by L/C artinya bahwa pihak pembeli akan membayar uang muka sebesar 30% dan 70% dengan L/C.
D/P (Documents against Payment) yang berarti penyerahan dokumen melalui bank eksportir kepada bank importir (bank to bank sama seperti halnya dalam L/C). Eksportir akan menerima pembayaran setelah dokumen ditebus oleh importir. Tetapi sebaiknya eksportir menerima sistem pembayaran ini bila eksportir telah yakin benar akan kredibilitas importir. Untuk mencegah kerugian akibat ingkar pembayaran oleh importir sebaiknya eksportir dapat masuk menjadi anggota ASEI (www.asei.co.id) dimana ASEI ini akan memberikan fasilitas asuransi ekspor apabila 1. Importir bangkrut 2. Importir cidera janji untuk membayar 3. Importir menolak menerima barang.
Prosedur ekspor secara garis besar:


1. Eksportir mengirimkan penawaran (offer sheet) kepada pembeli yang dianggap potensial lengkap dengan data2 spesifikasi, harga, kemasan, kuantitas, photo produk bila diperlukan, kemampuan supply, sistem pembayaran, kondisi penjualan (FOB/CNF/CIF) dll.
Biasanya bila mendapatkan response positif pembeli meminta sample/contoh produk.
2. Bila telah diresponse dengan baik serta segala syarat dan kondisi yang ditawarkan eksportir disepakati termasuk harga maka eksportir mengirimkan Proforma Invoice (PI) kepada pembeli.
3. Pembeli atau importir akan membukakan L/C (Letter of Credit) melalui Bank pembukanya (opening bank) kepada advising/negotiating bank (bank eksportir) di dalam negeri yang kemudian diteruskan (advising) kepada eksportir.
4. Pihak eksportir mempersiapkan barang yang akan dikirimkan segera mungkin sebelum masa berlaku L/C selesai. Bila diperkirakan akan terjadi keterlambatan pengiriman segeralah pihak eksportir memberikan informasi kepada importir untuk mengamandement L/C. Tetapi sebaiknya pengiriman haruslah tepat waktu seperti yang disepakati sebelumnya untuk menjaga performance perusahaan.
Setelah barang siap untuk dikirimkan segeralah menghubungi freight forwarder (jasa/agent pengangkutan), ini dilakukan oleh eksportir untuk kondisi penjualan CNF atau CIF, sedangkan untuk FOB pihak importir sudah menunjuk langsung freight forwardernya di dalam negeri.
5. Barang dikirimkan kepada kepada importir melalui jasa forwarder. Pihak eksportir menerima dokumen dari perusahaan shipping berupa B/L (Bill of Lading). Segeralah menyiapkan dokumen-dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C tersebut.
6. Setelah semua dokumen lengkap segeralah memasukan ke bank eksportir untuk dinegosiasikan (negotiating) guna penerimaan pembayaran akibat dari ekspor barang.
Catatan:
A. FOB = Free On Board, artinya pihak eksportir hanya bertanggung jawab sampai barang berada di atas kapal (vessel)
B. CNF = Cost and Freight biasa disebut juga CFR, artinya pihak eksportir bertanggung jawab juga terhadap biaya pengiriman sampai pelabuhan negara tujuan.
C. CIF = Cost, Insurance, Freight, artinya CNF + Insurance (Asuransi) ditanggung oleh eksportir.
Dokumen Secara Umum:
1. B/L (Bill of Lading) dikeluarkan oleh maskapai pelayaran (shipping)
2. Certificate of Origin (CO) dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan
3. Certificate of Weight and Quality (SGS), dapat juga dikeluarkan oleh Sucofindo ataupun perusahaan lain yang berwenang.
4. Certificate of Fumigation, dikeluarkan oleh perusahaan yang berwenang dalam pengurusan fumigasi.
5. Certificate of Phytosanitary (Karantina), dikeluarkan oleh Departemen Pertanian.
6. Commercial Invoice, dibuat oleh eksportir
7. Packing list
, dibuat oleh eksportir.
8.Insurance Certificate (bila CIF), dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
L/C yang dibuka oleh pihak pembeli di luar negeri ditolak karena ada beberapa faktor antara lain: Nama beneficiary (eksportir) atau applicant (importir) tidak lengkap, adanya kesalahan pencantuman-pencantuman syarat dan kondisi dalam L/C tersebut seperti kode HS, dokumen-dokumen yang disyaratkan tidak lengkap dsb. Umumnya sering terjadi karena kurang lengkapnya data-data yang diberikan importir kepada issuing bank (bank pembuka) untuk membuka L/C.
Mengenai asuransi tergantung dari syarat pembayaran/kondisi jualnya apakah pihak importir menginginkan FOB, CNF atau CIF?
Bila kondisi FOB & CNF biasanya pihak importirlah yang menutup asuransi tersebut tetapi bila CIF (Cost Insurance Freight) maka pihak eksportir diwajibkan mengasuransikan produk yang dikirimkan sampai negara tujuan.
Korespondensi/surat menyurat umumnya sekarang dilakukan oleh kedua belah pihak melalui email.
1. Memberikan surat penawaran tentang syarat & kondisi (terms and conditions) secara lengkap seperti spesifikasi produk (product specification), harga (price), syarat pembayaran (payment terms), kemasan (packing), kemampuan suplai (supply ability), waktu pengiriman (delivery time) dll.
2.Bila berminat calon pembeli akan merespon surat tsb dan pada tahap ini akan terjadi negosiasi pada syarat & kondisi yg ditawarkan.
3. Setelah terjadi kesepakatan maka pembeli meminta penjual memberikan proforma invoice atau sales contract dimana pembeli akan memberikan sistim pembayaran yg telah disepakati sebelumnya.
TIPS : Untuk lebih meyakinkan calon pembeli agar dalam pengiriman surat penawaran disertakan photo produk & hasil uji lab (bila memungkinkan) dan surat tsb dibuat tdk berlebihan dengan data2 yg sebenarnya.
Sebaiknya sample dapat dikirimkan bila telah terjadi kesepakatan tentang syarat & kondisi yg ditawarkan seperti harga, spesifikasi dan sistim pembayaran.
Untuk menjual barang ke luar negeri tidak diperlukan proposal apapun,cukup dengan surat penawaran yg lengkap dan sebaik mungkin.
maksudnya pembayaran dimuka sebesar 30% dgn Telegraphic Transfer (TT) dan sisanya sebesar 70% dgn TT sebelum barang dikapalkan artinya saudara diharuskan membayar 100% sebelum barang dikapalkan.
TIPS : Untuk menghindari hal2 yg tdk diinginkan bila bpk blm mengenal betul penjualnya,blm mengetahui track recordnya atau baru pertama kali berhubungan dgn penjual tsb sebaiknya hindari sistim pembayaran tsb.
Tawarkanlah sistim pembayaran dgn menggunakan LC at sight. Bila disepakati segera konsultasikan dgn bank anda guna pembukaan LC.
Sistim pembayaran lainnya yg umum dilakukan adalah berupa TT,CAD (Cash Against Documents) atau D/P (Documents Against Payment). Prosedur umumnya sama dgn LC,setelah barang dikapalkan semua dokumen ekspor dimasukan ke bank eksportir (advising bank) untuk diteruskan ke bank importir (issuing bank).
Catatan: Dokumen ekspor jg berfungsi sbg alat untuk menebus/release barang/kontainer di pelabuhan yg bersangkutan.Artinya stlh dokumen diterima bank importir maka importir diminta utk menebus dok tsb dgn melunasi semua pembayarannya.
TIPS : Jangan mengirimkan original dokumen langsung ke alamat importir harus bank to bank kecuali bila pembeli telah melunasi semua pembayarannya.
Dokumen ekspor hasil agribisnis secara umum.
1. B/L (Bill of Lading)
2. Commercial Invoice
3. Packing List
4. Certificate of Origin
5. Certificate of Fumigation
6. Certificate of Phytosanitary
7. Certificate of Analysis (bila diminta pembeli)
8.Certificate of Insurance (bila kondisi penjualan CIF)
DH
1. Cara melakukan ekspor ikan hias (benda hidup) harus menggunakan pesawat dan memiliki perlakuan khusus, untuk hal ini dapat melakukan konsultasi dengan forwarder yang memiliki fasilitas ekspor via udara. Tetapi sebaiknya sdr juga meminta keterangan lebih lanjut kepada buyer tersebut terutama perihal packing/kemasan) yang diminta dan cara pembayaran apakah FOB, CNF atau CIF? karena hal ini merupakan salah satu faktor dalam menentukan besarnya biaya.
2. Proforma Invoice adalah pengikatan antara eksportir dengan importir yang telah terjadi kesepakatan dimana dokumen ini sebagai acuan importir untuk membuka L/C atau oleh importir dapat juga di jadikan untuk mendapatkan ijin ekspor atau ijin devisa dari instansi berwenang di negaranya. Dokumen ini bisa juga disebut dokumen pra ekspor (biasanya tidak disertakan dalam negosiasi dengan bank dalam pencairan L/C).
Bisa jadi pihak buyer ingin proforma invoice dikirim via e-mail agar pada saat sample diterima dan sesuai maka mereka akan segera menempatkan order salah satunya dengan menerbitkan L/C.
Dalam Proforma Invoice umumnya mencantumkan:
- Nomor & Tanggal Proforma Invoice
- Nama eksportir & importir (termasuk alamat dan telp)
- Keterangan barang (spec, asal barang (origin), kemasan dll)
- Jumlah barang pesanan
- Harga
- Sistem pembayaran
- Kondisi penjualan apakah FOB, CNF atau CIF
- Cara pengiriman dengan kontainer via laut atau kargo via udara
- Lamanya pengiriman, misalnya 30 hari setelah penempatan order/pesanan
- Bila pembayaran menggunakan L/C atau TT advance (uang muka dengan cara transfer/telegraphic transfer maka eksportir mencantumkan data banknya, nama bank, no account perusahaan, dan swift code).
Read more

Apa itu Array Formula pada Excel


PendahuluanArray Formula adalah formula yang melibatkan formula untuk data range atau multi cell yang pada kondisi normal hanya untuk cell-cell tunggal.

Hampir setiap operasi dasar dapat digunakan oleh array formula ini, namun notasi dan entrinya agak sedikit berbeda antara satu formula dengan formula lainnya.

Pada beberapa literatur, array formula ini sering disebut dengan CSE Formula (Control+ Shift + EnterFormula) karena mengharuskan penggunaan kombinasi tiga tombol keyboard tersebut.


Jika Anda berasal dari dunia programming, maka konsep dan operasi penggunaan array sudah tidak asing lagi. Bahkan cenderung intensif digunakan pada beberapa bahasa pemrograman.
Namun operasi Array Formula untuk Excel agak sedikit berbeda sehingga Anda perlu tahu konsep di balik formula ini dengan lebih baik.

Pada kesempatan kali ini akan ditunjukkan ilustrasi konsep dan contoh penggunaan array formula sehingga Anda mendapatkan gambaran lengkap dan komprehensif akan manfaatnya dalam pekerjaan sehari-hari.

Untuk memulai, marilah kita lihat satu contoh penggunaan berikut ini.

Contoh Awal
Jalankan Excel dan buat satu workbook baru.
Isilah worksheet dengan data seperti terlihat pada gambar berikut.

Dengan data tersebut, kita akan mengisi cell-cell pada kolom SubTotal - berdasarkan perkalian dari kolom Jumlah dan Harga.
Buatlah selection pada range alamat E2:E5 yang berada di bawah kolom SubTotal.

Dengan posisi tersebut di atas, ketik formula =C2:C5*D2:D5, jangan tekan tombol apapun setelah Anda melengkapi formula tersebut.

Sekarang eksekusi formula tersebut sebagai Array Formula dengan menekan tombol keyboardCONTROL + SHIFT + ENTER (CSE). 

Posisi tombol -tombol tersebut ditunjukkan pada highlight warna kuning dari gambar layout keyboard berikut ini.

Hasil eksekusi tombol CSE tersebut akan terlihat seperti gambar berikut. 


Perhatikan bahwa formula yang kita masukkan tadi telah diapit oleh pasangan kurung kurawal { ... }. Ini menandakan bahwa range cell tersebut telah dianggap sebagai Array Formula.
Arahkan cursor ke setiap cell dari E2:E5, kita akan mendapatkan formula yang sama.

Sekarang cobalah pilih salah satu cell dari E2:E5 dan coba hapus dengan menekan tombol Delete. Akan terjadi error dengan pesan seperti berikut - "You cannot change part of an array".


Ini artinya range dari Array Formula adalah satu kesatuan dan tidak dapat dihapus secara individual.
Selesai.
Array pada ExcelPengertian array pada Excel sangat sederhana, yaitu kumpulan dari beberapa cell yang tersebar pada suatu kolom, suatu baris atau pada beberapa baris dan kolom (multi columns and rows). Ilustrasinya dapat Anda lihat pada gambar berikut di bawah ini.



Single-Cell dan Multi-CellPada contoh penggunaan array formula di atas, terlihat bahwa hasil atau output eksekusi formula berupa array atau terdiri dari beberapa cell - sebagai satu kesatuan. Untuk hasil demikian, kita namakan formula tersebut Multi-Cell Formula.

Namun array formula tidak harus selalu menghasilkan multi-cell tetapi juga dapat menghasilkan satu cellsaja, dan dengan demikian disebut Single-Cell Formula.

Kedua jenis output tersebut tetap memiliki karakteristik yang sama, yaitu pada bagian formulanya terdapat array yang dijadikan sebagai parameter atau input bagi operator ataupun fungsi yang mengolahnya.


Contoh Lanjut : Single Cell
Melanjutkan contoh sebelumnya, tempatkan cursor pada cell E6.
Masukkan formula =SUM(C2:C5*D2:D5) pada cell tersebut dan tekan tombol Control + Shift +Enter.

Hasilnya tampak seperti pada gambar berikut. Terlihat bahwa formula diapit oleh kurung kurawal sebagai tanda itu adalah array formula. Perhatikan bahwa formula ini langsung menghitung berdasarkan hasil perkalian array C2:C5 dan D2:D5.

Selesai.
Contoh Lanjut : Conditional Average
Kembali kita lanjutkan contoh sebelumnya, lakukan perubahan pada worksheet sebelumnya sehingga tampak seperti pada gambar berikut.


(klik untuk memperbesar)
Pada worksheet ini kita akan menghitung rata-rata nilai subtotal untuk produk non telur.
Pada cell F7 masukkan formula berikut dan tekan tombol Control + Shift + Enter :=AVERAGE(IF(C2:C5="Tidak",D2:D5*E2:E5)).

Formula ini akan menyaring kategori yang bukan telur (nilai "Tidak" pada kolom C), dan kemudian menghitung rata-rata dari sub total yang dihitung dari perkalian Jumlah dan Harga (kolom D danE).

Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar berikut.


Selesai.
KesimpulanArray pada Excel adalah rangkaian cell dari 1 kolom, 1 baris, maupun beberapa baris dan kolom. Array formula adalah formula yang beroperasi pada array tersebut, dan menghasilkan output 1 cell (Single-Cell) maupun beberapa cell (Multi-Cell).

Dari contoh yang diberikan, beberapa keuntungan dari penggunaan array formula adalah sebagai berikut :

Konsistensi : Setiap cell dari hasil Multi-Cell memiliki formula yang sama.
Keamanan : Setiap cell dari hasil Multi-Cell tidak dapat dihapus atau diedit sebagian. Dengan demikian kita dapat melakukan proteksi terhadap formula yang diberikan.
Efisiensi ukuran file : Dari kedua contoh terakhir, kita dapat melihat bahwa untuk menghitung nilai total maupun rata-rata sebenarnya tidak diperlukan field SubTotal (intermediate field).

Dengan demikian tidak ada penyimpanan tambahan yang diperlukan, dan akan membuat ukuran file menjadi lebih kecil.
Read more

Menghitung Rata-rata dengan Average


Function AVERAGE adalah fungsi yang bisa kita gunakan di Excel untuk menghitung rata-rata dari suatu range nilai.

Syntax dari AVERAGE adalah sebagai berikut :

AVERAGE(range1, [range2], ...)

Keterangan

range1 : adalah nilai tunggal atau range dari cell-cell yang ingin kita hitung nilai rata-rata.
range2 : adalah nilai tunggal atau range kedua dari cell-cell yang ingin kita hitung nilai rata-rata (opsional).
ObjektifBerikut adalah gambaran contoh perhitungan yang ingin kita lakukan.


Contoh Penggunaan Average
(klik pada gambar untuk memperbesar)

Langkah Penggunaan AVERAGE
Buatlah satu file workbook baru pada Excel 2007.
Pada sheet1, masukkan data dengan layout seperti berikut.

Data tersebut adalah data fiktif penjualan 4 kuartal dari suatu minimart. Kita akan menghitung rata-rata penjualan per kuartal. Contoh file dapat Anda download disini.
Tempatkan cursor pada alamat B9. Masukkan rumus berikut dan tekan Enter :

=AVERAGE(C5:C8)

Hasil perhitungan nilai rata-rata adalah 11,050 seperti terlihat pada gambar berikut.

Read more